Melampaui Target, 2,9 Juta Produk Telah Memiliki Sertifikat Halal
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), M. Aqil Irham, mengungkapkan bahwa pada tanggal 24 Oktober 2023, telah terdapat 2,9 juta produk yang telah bersertifikat halal. Capaian ini melebihi target BPJPH yang awalnya ingin mencapai satu juta produk bersertifikat halal pada tahun 2023.
Baca Juga Artikel : Jejak Globalisasi : Bagaimana Produk Halal Mengubah Pola Konsumen
Aqil Irham menyampaikan kabar ini ketika memberikan laporan tentang kemajuan sertifikasi halal di hadapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam acara Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 tahun 2023 di JCC, Jakarta. Ia menjelaskan, “Program percepatan sertifikasi halal telah memberikan hasil yang signifikan, seperti yang terlihat dalam dashboard SIHALAL yang kami tunjukkan.”
“Grafik pertumbuhan jumlah sertifikat halal mengalami peningkatan yang signifikan, terutama dalam dua tahun terakhir. Saat ini, ada 2,9 juta produk yang telah bersertifikat halal,” tambah Aqil Irham di depan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Pencapaian ini, menurut Aqil, merupakan hasil dari serangkaian upaya strategis yang terus dilakukan oleh BPJPH untuk mempercepat sertifikasi halal. Upaya tersebut mencakup percepatan regulasi, digitalisasi sistem layanan Sihalal, penetapan tarif layanan yang terjangkau, serta fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi UMKM. BPJPH juga menguatkan infrastruktur layanan dengan menambah jumlah Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) beserta sumber daya manusianya.
Lebih lanjut, BPJPH telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan teknologi blockchain untuk mendukung digitalisasi layanan.
“Aktualnya, hingga saat ini, telah terbentuk 66 LPH yang didukung oleh 776 Auditor Halal. Juga, 221 LP3H dengan 71.133 Pendamping PPH yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membuat layanan sertifikasi halal semakin mudah diakses oleh masyarakat,” ungkap Aqil.
“Untuk mendukung ekosistem industri halal, saat ini terdapat 4.146 Penyelia Halal. Dan kami terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang halal dengan memberikan pelatihan kepada Auditor Halal, Pendamping PPH, Penyelia Halal, Juru Sembelih Halal, termasuk melalui 16 Lembaga Pelatihan JPH yang ada,” jelas Aqil.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengunjungi booth BPJPH ini setelah membuka secara resmi ISEF 2023. Dalam sambutannya, Wakil Presiden meminta semua pihak untuk mengukur kontribusi ekonomi syariah secara lebih konkret dalam memperkuat perekonomian nasional.
“Konkretkan pertumbuhan dan kontribusi ekonomi syariah dalam bentuk PDB Syariah yang terukur dan menjadi bagian dari penghitungan PDB Nasional,” pesan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Wakil Presiden, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), memberikan tiga arahan untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pertama, meningkatkan penggunaan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama untuk akselerasi ekonomi syariah.
Kedua, meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah, dengan target minimal mencapai 50%. Ini akan berdampak pada pertumbuhan pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Ketiga, menjaga dan memastikan program ekonomi dan keuangan syariah konsisten dan berkelanjutan. Ini memerlukan sinergi dan koordinasi antara semua pemangku kepentingan.
Dengan upaya yang terus ditingkatkan oleh BPJPH, sertifikasi halal di Indonesia semakin berkembang dan mampu mendorong ekonomi nasional. Hal ini memberikan harapan bahwa produk halal Indonesia akan semakin diminati di pasar domestik maupun internasional. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan produk halal, hal ini juga berpotensi untuk menciptakan dampak positif pada perekonomian Indonesia.
Kehadiran layanan on the spot konsultasi dan pendaftaran sertifikasi halal di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 adalah salah satu langkah strategis untuk mempercepat sertifikasi halal, terutama bagi produk yang berorientasi ekspor. Dengan begitu, produk Indonesia dapat lebih mudah bersaing di pasar global. Selain itu, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh BPJPH, termasuk penguatan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi, semakin memudahkan pelaku usaha dalam mendapatkan sertifikat halal.
Semua pencapaian ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia. Dengan semakin banyak produk yang memiliki sertifikat halal, maka produk-produk Indonesia akan semakin diminati oleh konsumen di berbagai negara, menciptakan peluang ekspor yang lebih besar dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Inisiatif BPJPH dalam mendorong sertifikasi halal merupakan salah satu contoh nyata bagaimana upaya pemerintah dapat berdampak positif pada industri dan perekonomian. Dengan dukungan terus menerus, Indonesia dapat terus mengukuhkan posisinya dalam industri halal global. Semakin banyak produk bersertifikat halal, semakin besar peluang produk Indonesia untuk meraih pasar internasional yang luas.