Pasar Halal Capai Rp20.000 Triliun, Kepala BPJPH: Potensi Besar yang Harus Dimanfaatkan

Pasar Halal Global Diproyeksi Capai Rp20.670 Triliun, Kepala BPJPH: Indonesia Harus Siap Rebut Peluang

Berdasarkan laporan dari National Statistics BMI-A Fitch Solutions Company, dalam dekade terakhir pasar makanan dan minuman halal mengalami lonjakan signifikan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pesat populasi Muslim global. Pada tahun 2025, nilai pasar halal global diperkirakan mencapai US$ 1,3 triliun atau sekitar Rp20.670 triliun (kurs US$1 = Rp15.900), meningkat tajam dari US$ 899,9 juta pada 2018, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 5,2% selama periode 2018-2028.

Melihat potensi yang luar biasa tersebut, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hasan, menyatakan bahwa langkah pemerintah untuk memperkuat ekosistem industri halal Indonesia sudah sangat tepat.

“Angka ini membuktikan bahwa kebijakan untuk memperkuat ekosistem industri halal adalah langkah strategis. Peluang besar seperti ini tidak boleh kita lewatkan,” ujar Haikal Hasan di Jakarta, Sabtu (7/12/2024).

Ia optimis bahwa dengan potensi sumber daya yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. Namun, keberhasilan ini memerlukan sinergi dari semua pihak, mulai dari pelaku usaha mikro hingga perusahaan besar, untuk memperkuat ekosistem halal nasional.

Haikal juga menekankan pentingnya sertifikasi halal sebagai salah satu elemen kunci dalam penguatan ekosistem ini. Selain menjamin kehalalan, sertifikasi halal memberikan nilai tambah yang diakui secara global dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Lebih lanjut, Haikal menjelaskan bahwa standar halal kini telah menjadi konsep yang lebih inklusif. Halal tidak hanya relevan bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi gaya hidup global yang mencerminkan kualitas, kebersihan, dan kesehatan.

“Halal adalah gaya hidup. Produk halal kini menjadi pilihan masyarakat global karena kualitasnya. Halal bukan hanya untuk Muslim, tetapi untuk semua orang, sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia,” jelasnya.

Populasi Muslim global yang diproyeksikan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, menurut studi Pew Research Center, menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar halal. Selain itu, kemajuan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara turut meningkatkan permintaan produk halal, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat di wilayah tersebut.

“Dengan ekosistem halal yang kuat dan terorganisir, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi produsen utama produk halal, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar ekspor yang terus berkembang,” tambah Haikal.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk kementerian, lembaga, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam penguatan ekosistem halal. Upaya ini mencakup sosialisasi, edukasi, dan fasilitasi sertifikasi halal, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

“Kolaborasi yang solid akan membantu UMK kita naik kelas, memenuhi standar halal, dan bersaing di pasar global. Bahkan, kita bisa unggul dari segi kualitas, kuantitas, dan harga dibandingkan produk halal dari luar negeri,” pungkas Haikal Hasan.

(Sumber : https://bpjph.halal.go.id/detail/pasar-halal-tembus-rp20-000-triliun-kepala-bpjph-peluang-market-yang-harus-kita-ambil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *